Friday, December 24, 2010

Message from the inspirational-woman

Saya memang tidak jadi mengambil rejeki saya ke Kep Riau beberapa bulan yang lalu..
tapi siapa sangka, saya mendapatkan Kep. Belitung sebagai gantinya..Tuhan sungguh maha baik.

segala tentang pulau itu, keindahan alamnya pasti akan saya ceritakan..tapi tunggu dulu, saya benar-benar sudah tidak sabar untuk berbagi sesuatu dari Pulau Belitung yang dapat saya bagi untuk kalian semua.

apa ya nama oleh-oleh ini..?
Wejangan..
Pesan..
..atau apapun lah saya tidak peduli, yang penting adalah saya mendapatkan ini dari wanita inspirational.
Ibu Muslimah.

Mungkin yang sudah pernah menonton film Laskar Pelangi pasti tau siapa beliau.
Beliau adalah seorang guru yang rela berkorban dan berjuang untuk dapat memajukan pendidikan anak-anak tidak mampu namun memiliki segudang semangat untuk terus bersekolah.

Beliau sampai saat ini pun masih mengabdikan diri menjadi seorang guru. Mulia, katanya. Tidak teriming-imingi gaji dan harta , namun hanya surga yang beliau harapkan.
Semenjak film itu booming, beliau menjadi sebuah fenomena. Tetapi tidak mengurangi kesederhanaannya.
"Saya bukan apa-apa, di tempat lain masih banyak guru-guru yang telah melakukan sesuatu lebih dari saya"

dan berikut sebuah pesan yang beliau tulis di novel yang saya bawa saat mengunjunginya..

Bertemu dengan Ibu Muslimah di kediamannya, Gantong


" Untuk Ananda Chayayang Bunga Mentari..
Hati yang suci tulus dan ikhlas penuh kasih sayang, kejujuran dan kesabaran akan membawa berkah di dunia akhirat.
Jalani hidup dengan langkah Iman yang kuat"


Muslimah
Gantong, 21 - 12 -2010

Kata-kata ini pasti mengandung pesan yang dalam dari beliau..(karena itu pegangan hidupnya katanya)
beliau telah berbagi kepada saya,,
saya akan berbagi kepada anda,,
dan begitu seterusnya,,
sehingga pesan mulia ini dapat terasa di setiap umat manusia.

Replika SD. Muhamadiyah Laskar Pelangi, Gantong

Sunday, December 5, 2010

Ada bagian dari mimpi saya untuk Indonesia Timur

Mimpi untuk mengunjungi Indonesia timur dan menikmati eksotisme alamnya...
itu PASTI!!
Mimpi untuk diving di spot-spot diving terindah di Indonesia bagian timur..
itu juga PASTI!!
tapi ada yang lain...ada yang kurang dari mimpi-mimpi itu..

Semua berawal dari lebaran tahun 2008. Seperti biasa, karena saya adalah gadis keturunan sunda-jawa, dimana jawa nya adalah jawa timur a.k.a malang, maka malang menjadi tempat tujuan kami sekeluarga pada saat lebaran.
Waktu itu saya bisa katakan, Tante saya sungguh beruntung, disaat ibu saya kelimpungan karena pembantu rumah tangga pulang kampung, tante saya malah mendapatkan titipan pembantu. Yak, jadi ceritanya tetangga tante saya adalah seorang pengusaha penyalur pembantu, dan proses pengiriman pembantu untuk bekerja di luar negeri terdiri dari :
1. SDM dari daerah2 ditarik
2. Mereka diberi pelatihan-pelatihan dasar pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci, mengepel, menyapu bahkan mengucapkan salam kepada si tuan rumah.
3. Kerja praktek untuk dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapatkan, ini ada penilaiannya.
4. Kalau lulus, resmi sudah menjadi TKW

Tapi..kali ini beda. Ketika saya tiba di rumah tante saya tsb, tiba-tiba kami disambut oleh 2 orang gadis berkulit hitam dan berambut keriting..mereka berjejer di pintu dan menundukkan badannya sedikit sembari mengucapkan "Selamat datang kakak" "Selamat datang nyonya"...
(ini sungguh berlebihan menurut saya, dan semoga kalian dapat membayangkan mereka mengucapkan kata-kata itu masih dengan logat ke'timurannya)

Mereka adalah calon-calon TKW yang sedang dalam proses kerja praktek, dan rumah tante saya sebagai tempat kerja prakteknya. Perasaan saya tidak karuan ketika akhirnya kami (saya dan ibu saya) berkesempatan untuk ngobrol bersama mereka. Dari situ kami tahu, bahwa mereka berasal dari Maluku, mereka meninggalkan anak mereka yang masih kecil dan keluarga mereka dengan satu tujuan "seperti iming-iming yang dijanjikan agency" (kamu akan dapat gaji besar kalau mau kerja di luar negeri). Dan mereka menceritakan ini semua dengan menitikkan air mata...terutama ketika mereka menceritakan tentang anak yang mereka tinggalkan.

Dan kalian tahu, bahasa Indonesia mereka masih sangat lemah..apalagi bahasa inggris, bukan hanya dalam membaca bahkan dalam berbicara, lalu apa modal mereka nanti berkomunikasi di negeri orang??
Mereka terlahir dengan kasih sayang Tuhan...dilahirkan di tanah Indonesia bagian timur yang sangat kaya akan sumber daya alamnya, mereka sangat dimanjakan oleh alam..mereka tidak terbiasa untuk survive dan akibatnya, ketika mereka menerima tekanan sedikit saja dalam pekerjaan (contoh : dimarahin majikan) mereka bisa tiba-tiba masuk kamar dan menangis.

Bukan maksud hati untuk mendiskriminasikan, tapi jangan kalian tanya kecekatan dalam bekerja (seperti yang diidam-idamkan oleh seluruh majikan), jauhhh apabila dibandingkan dengan tenaga kerja dari Jawa. Dari hasil pembicaraan kami, saya bisa bilang kalau mereka masih bodoh...mmm atau gampang dibodohi.

Saya sedih sekali membayangkan mereka, yang menurut saya belum sesuai kualifikasi sebagai TKW, akan dikirimkan ke negeri tetangga untuk bekerja sebagai PRT. Bisa dibayangkan betapa mereka tidak bisa apa-apanya dan kemungkinan untuk ditipu sangat besar. Sejak saat itu keinginan saya sangat besar, untuk nanti, suatu saat nanti dapat memberikan sedikit bantuan dalam membangun pendidikan bagi masyarakat Indonesia Timur.
Paling tidak bukan sebagai TKW yang akan bekerja di luar negeri dan mengharapkan uang banyak turun dari langit. Tapi dari bagaimana mereka dapat membaca, menulis, mendapatkan informasi dunia luar itu seperti apa, memberikan kesempatan yang sama seperti yang setiap orang bisa dapatkan. Dan yang terpenting adalah mereka dapat menjadi putra-putri daerah, barisan terdepan dalam menjaga alam di daerah mereka yang luar biasa, dalam mengolahnya dengan baik, karena Indonesia Timur itu kaya dan indah.

Walaupun berwarna kulit beda dengan kita yang sawo matang, walaupun berambut beda dan berlogat beda,,tapi mereka bagian dari keluarga besar kita Indonesia. Sangat tidak adil kalau saya dan teman-teman saya lainnya dapat bermimpi jauh ke atas, sedangkan mereka bahkan tidak mengerti harus bermimpi seperti apa.